Are You Kidding Me Guys ? (#2 My Day)

9 Juni 2015, pagi yang ribet banget! Pagi ini adalah hari yang istimewa karena pesta Perpisahan SMP akan dilaksanakan pagi ini. Dalam undangan perpisahan dituliskan bahwa acara akan dimulai jam 7 pagi, so... wajar kan kalo pagi-pagi aku dan Ibu sudah heboh. Pertama, Ibu 'berjuang' mendandani aku. Ini repot, karena aku ga biasa dandan dan Ibuku juga ga pinter dandan apalagi mendandani orang! Padahal, di hari istimewa ini aku ingin keliatan cantik dong. Yang kedua, Ibu juga harus mempersiapkan beberapa kebutuhan Yangti yang dari kemarin malam nemenin Yangkung di RS. Ketiga, karena Ibu juga tetap harus ngantor jam 7 pagi sebelum meluncur ke acara Perpisahanku. Bisa dibayangkan hebohnya, kan?

Jam 6.30 aku sudah minta agar Ayah mengantarku ke Hotel The Sun Madiun. Aku ga mau telat, kan undangannya jam 7. Jika murid lain datang bersama salah satu ortunya (sesuai bunyi undangan) aku akan masuk ke Hotel The Sun sendirian. Soalnya, Ibu dan Ayahku harus ke kantor dulu, untuk menyelesaikan beberapa urusan terlebih dahulu. Rencananya, Ibu dan Ayah baru akan menyusul jam 7.30 nanti. Oke deh... fine!

Saat aku berdiri di depan Hotel The Sun, tiba-tiba saja wali kelasku saat aku duduk di kelas 8 menarik aku masuk ke dalam. Selanjutnya beliau bertanya "Marsha, kamu sudah dapet berita kan? Orangtua mu di mana? Datang kan? Nanti harus datang dua duanya. Nanti duduknya di deretan paling depan sana. Bertiga!" Tentu aku surprise dan seneng mendengar perkataan beliau, aku buru-buru menjawab (plus senyum paling manis) "Iya, Bu".

Walau sudah mendapat info seperti itu, aku tetap memilih menunggu. Maklum saja, yang masuk ruangan semuanya menunjukkan undangan, sementara undanganku dibawa Ibuku. Akhirnya saat ada temenku dateng sama mamanya, aku nyelip di tengah biar bisa masuk, hoho, makasih tante udah bantuin ^_^. Begitu sampai di dalam, aku langsung keluarin HP untuk telpon Ayah menyampaikan informasi bahwa Ayah dan Ibu harus datang berdua, karena telah disediakan kursi khusus untuk Ayah dan Ibu.

Aku duduk di barisan paling depan sekaligus paling kanan dari deretan kursi siswa. Deretan kursi di samping kananku adalah kursi untuk para wali murid. Dan, 2 kursi kosong VIP yang letaknya persis di samping kananku adalah kursi untuk Ayah dan Ibu. Sebenarnya, dari tadi kursi itu sudah didudukin wali murid lain, tapi selalu diusir oleh panitia dari OSIS. Akhirnya, 2 kursi kosong itu di tarik maju ke depan biar ga ada lagi yang duduk di situ. Istimewa! Wkwk....

Jam 8 kurang, acara belum juga dimulai. Hmm... ngaret sesuai dugaanku. Di pintu masuk kulihat kedua ortuku sudah datang. Good job! Alhamdulillah.... Kursi keramat itu langsung aku tarik mundur dan kedua ortuku langsung duduk dengan santainya tanpa tau kalau kursi itu udah ngusir banyak orang. Tak lama kemudian, acara hiburan dimulai. Yipiee..., akhirnya aku akan melalui hari penuh kenangan di akhir masa study-ku di SMP.

Begitu pak Sekretaris Daerah (yang kebetulan juga sebagai ketua Komite sekolahku) datang, acara mulai serius. Setelah seluruh hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan ayat suci, Kepala Sekolahku maju untuk memberikan sambutan. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa sudah sejak lama sekolah menargetkan mampu menorehkan prestasi tingkat provinsi dan beliau berharap semoga saja kali ini harapan itu dapat terwujud. Beliau mengatakan bahwa meskipun nilai UN sudah keluar, tapi secara resmi baru akan diumumkan di web sekolah pada tanggal 10 Juni pukul 00.00 WIB. Beliau tak berani membocorkan hasilnya hehehe.

Namun, saat pak Sekda (sekaligus Ketua Komite) memberikan sambutan, beliau tak ingin lagi menyimpan rahasia. Beliau dengan santainya mengatakan bahwa hasil UN sekolah kami kali ini sangat bagus dan beliau bangga sekali karenanya. Itu sebabnya, beliau tak keberatan untuk membocorkan hasilnya sekarang. Jadi, jika ada yang protes pada Kepala Sekolah karena 'kebocoran' nilai ini, Pak Sekda yang akan mengurusnya hehehe. Selain itu beliau mengatakan, bahwa beliau yang kemarin ke Surabaya untuk mengambil dan melihat hasilnya, jadi jika sekarang beliau yang mengumumkannya karena senang dan bangga maka tidak ada salahnya.

Saat Pak Sekda mengatakan semua itu, teman-teman yang duduk tak jauh dariku berpaling padaku dengan pandangan jahil. OMG... aku tak tahu harus bagaimana, yang jelas aku deg-degan sekali saat itu. Aku ga sabar mendengarkan perkataan selanjutnya dari Pak Sekda.

Kata-kata sambutan selanjutnya dari Pak Sekda makin membuatku salah tingkah. Kurang lebih beliau berkata seperti ini "Jadi, murid kita satu ini sukses membawa nama baik SMP 2. Nilainya sangat memuaskan. Semua nilainya 100, hanya 1 yang dapat nilai 96, yaitu Bahasa Inggris. Dia mendapat peringkat 1 kota dan peringkat 2 provinsi, kita harus berbangga. Anaknya perempuan. Namanya.... Audrey. Mana Audrey?"

Wajahku panas, aku deg-degan. Aku angkat tangan diiringi teriakan dari teman-teman. "Cieee...", "Yuhuuu....", "Asiiik...", "Wenaaak...", "Hebaat...", "Kereeenn..." dan segala macam teriakan lainnya. Tak lama kemudian aku mendengar MC menyebut namaku, "Diharap Audrey Marsha Kusumawardhani untuk maju ke depan".

Aku menoleh pada kedua orangtuaku. Mereka mengisyaratkan agar aku segera maju ke depan. Akhirnya, dengan kaki gemetaran aku maju dan berdiri di samping Pak Sekda di panggung. Beliau mengucapkan selamat kepadaku atas nilai yang kuraih. Selain itu beliau juga berterimakasih kepadaku karena usahaku sehingga mendapatkan hasil yang menggembirakan ini. Tak lupa beliau juga mengucapkan terimakasih pada kedua orantuaku yang telah mendampingiku dan membimbingku sehingga prestasi ini mampu kuraih. Yang menggembirakan, beliau berjanji bahwa aku bisa masuk SMA mana saja dan beliau yan akan membiayai pendaftarannya. Alhamdulillah ya Allah. Kebahagiaan bertubi-tubi menghujani aku.

Selanjutnya, kedua orangtuaku diminta untuk ikut maju ke depan bersama bapak Kepala Sekolah. Kemudian, Pak Sekda memberiku sebuah map dan beliau menyalami aku yang disusul oleh Bapak Kepala Sekolah. Kemudian, aku difoto bersama 4 orang yang sangat aku hormati ini. Sungguh pengalaman yang sangat berkesan, membanggakan dan membahagiakan! Usai foto, kami semua turun panggung.

Acara selanjutnya adalah pengumuman murid berprestasi. Dan aku kembali dipanggil maju ke depan sodara sodara. Namaku dipanggil berkali kali (bersama nama murid lainnya yang berprestasi juga). Namaku dipanggil saat pembacaan nama siswa peraih nilai UN : 100 IPA, 100 Matematika, 100 Bahasa Indonesia. Namaku dipanggil lagi sebagai peraih Nilai UN peringkat 1 kota dan peringkat 2 Provinsi Jawa Timur. Terakhir, namaku dipanggil sebagai ranking 2 paralel nilai ujian sekolah dengan nilai 93,1. Total, aku menerima 6 buah map hari ini! Alhamdulillah....

Usai pengumuman siswa berprestasi, acara dilanjutkan dengan seremonial serah terima siswa dari Kepala Sekolah kepada Ketua Komite (sebagai wakil dari wali murid). Selanjutnya, acara hiburan kembali. Acara belum sepenuhnya selesai, tapi banyak yang pulang. Begitu juga orangtua ku, jadilah aku sendiri lagi. Aku dan teman-temanku memilih keluar dari gedung dan berselfie ria sebagai kenangan terakhir kebersamaan kami. Namun saat aku keluar, aku justru didatangi banyak orang tua teman temanku, mereka memberikan selamat padaku. Selain itu tak sedikit ortu teman-temanku yang SMS aku mengucapakan selamat. Aku bahagia, karena ortu teman-temanku semuanya ramah dan baik padaku, apalagi yang sekelas denganku sejak SD.

Usai berfoto dan bersalaman dengan banyak orang, aku menghubungi Ayah minta dijemput. Tak lama kemudian, Ayah menjemputku. Aku pun bersiap pulang. Melenggang keluar diikuti tatapan "wah" dari teman-teman semua ternyata agak aneh rasanya. Begitu sampai di depan dan bersiap lari ke tempat Ayah menungguku, eh aku dipanggil sama salah satu guru. Kirain mau dimarahin karena pulang duluan. Ternyata beliau cuma mau ngucapin selamat. Gini nih katanya, "Audrey selamat ya, kamu itu lo diem diem ternyata pinter juga". Dan aku cuma jawab "Iya Bu, terimakasih" padahal dalem hati aku jawab gini "Diem gimana? Ibu yang ga pernah ngajar aku sih." Wkwk....

Ibuku bilang, hari ini aku jadi bintang. Tanpa berniat sombong aku harus bilang iya. Namaku disebut 9 kali. Naik panggung dan berfoto berkali-kali. Dapat ucapan selamat dari banyak orang. Dapat kursi VIP berikut kedua orangtuaku. Selain dari prestasi, rasa bangga dan bahagia yang aku peroleh hari ini, jujur kukatakan bahwa "penampilanku" hari ini memuaskan aku. Bajuku membuatku PD. Walau modelnya sederhana dan polos, tapi menurutku penampilanku sempurna! Aku jadi merasa "menonjol" saat tampil di depan tadi. Hehehe.... My day! Alhamdulillah :)

Aku bersyukur banget hari ini. Banyak hal yang bisa aku buktiin. Pertama, aku sudah membuktikan pada Kepala Sekolah dan Guru-guru yang selama ini mengatakan bahwa sudah 9 tahun kelas unggulan kalah dengan kelas biasa nilai UNnya. Kali ini aku (dan teman-temanku di kelas unggulan) membuktikan bahwa nilai UN kelas unggulan tidak kalah dari kelas reguler. Kedua, kepada guru yang dulu ga masukin aku ke kelas khusus intensif pembelajaran (IB). Tapi kalau boleh jujur, sebenarnya justru pada guru itulah aku sangat berterima kasih. Karena dengan beliau tidak memasukkan ku ke kelas khusus IB, justru mendorongku untuk membuktikan padanya bahwa aku mampu berhasil dengan usahaku sendiri, bahkan lebih bagus dari temanku yang ikut kelas khusus IB. Dan ternyata aku berhasil. Senangnyaa....

Oya... inilah foto-foto di hari penuh kenangan ini.

Sebelum pulang foto foto dulu, ciisss :D



Panggung sebelum acara dimulai (y)



Pak Kepsek, Ayah, aku, Ibu, Pak Sekda  \(^_^)/



Daripada bosen selfie aja yuk, :p



Bersama seluruh siswa berprestasi Spenda 68 ('-')9



Hasil setelah didandanin Ibu lebih dari setengah jam (masih belum berantakan hihi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HaRi yaNg mEnyeNangKan

JaWabaN TeKa-tEki

#FUNFACT LM Psikologi 5