Menanam Mangrove bersama REPSIGAMA

     Haloooo! Aku mau sekarang mau cerita tentang pengalaman aku yang baru pertama kalinya ikut kegiatan sosial nanam mangrove kaya gini. Kegiatan ini sebenernya diadain BKM REPSIGAMA, alias RElawan PSIkologi GAdjahMAda, tapi karena kegiatannya semua mahasiswa yang berminat boleh ikut dan kebetulan aku senggang so pasti aku ikut lahh!



     Sebelum berangkat semua berkumpul di sekre Repsigama untuk kemudian berangkat bareng-bareng ke Pantai Baros kalau ga salah namanya. Pantai ini di daerah Bantul, kalau bisa bayangin, jadi kalau biasanya kita mau ke Pantai itu setelah pertigaan yang beli karcis kita belok ke kanan, nah ini belok ke kiri. Aku berangkat ke sana dibonceng sama kating cowok namanya Mas Yuman, di motor ngobrol biasa aja dong, dia juga kaya sosoan bisa nunjukin trik sulap gitu wkwk. Mas nya baik banget karena dia selalu ambil posisi dibelakang mastiin gaada anggota rombongan yang ketinggalan. Ternyata eh ternyata aku baru tahu beberapa hari kemudian kalau Mas Human ini Komandan alias ketua di Repsigama ini. Haduuh aku ngomong apa aja ya di jalan kemarenn wkwk..
     Perjalanan ke Pantai Baros lumayan tidak lancar, ada anggota yang sempat ketinggalan jauh, sempat dicegat ga boleh lewat pos karcis padahal kata kating yang ngurusin surat izinnya udah diurus jauh-jauh hari, sampai nyasar juga karena jalannya kesana cuma jalan setapak kecil gitu. 
     Singkat cerita sampailah kita di lokasi. Sebelum mulai ternyata kita harus antri karena ada rombongan lain juga yang mau menanan mangrove disana. Sambil menunggu itu kita jajan bakso tusuk dong hehe. Kami juga diajak foto sama rombongan ibu-ibu yang aku tidak tahu mereka dari komunitas apa.

(Foto dengan rombongan lain)

     Tidak lama menunggu kami mendapat giliran untuk menerima instruksi tentang bagaimana cara menanam bakau itu, mulai dari memilih tempat, menggali pasir, cara meletakkan bakau, sampai cara mengikat bakau juga dijelaskan secara detai. Setelah mendapat penjelasan, masing-masing dari kami berjalan dari lokasi awal ke pantai sambil membawa beberapa tunas bakau dan tongkat untuk membuat bakau it berdiri tegak. Ternyata jalannya lumayan jauh, harus melewati jalan setapak, rumput-rumput yang tinggi, dan jembatan yang dibawahnya ada seperti rawa juga, dan tentunya tentengan yang kita bawa itu tidak ringan. Sampai lokasi aku memilih untuk menggali lubang, entah kenapa aku senang sekali menggali, mungkin ada sekitar lima atau enam lubang yang aku buat, padahal kebanyakan anak laki-laki lah yang menggalinya. 

(Yang ada di belakang kita itu bakau-bakau yang tadi kita tanam)
(Foto di rumput duluuu)

     Selesai menanam bakau kami pindah ke Pantai Baru untuk benar-benar menikmati pantai dan makan siang sambil mengobrol ringan. Aku jelas dong main air, tapi meskipun aku membawa baju ganti aku tidak berminat untuk sampai basah kuyup karena aku tidak ingin mandi. Barulah setelah kita semua kenyang dan sudah puas bermain air kami semua kembali ke kampus.

(Say cheese!)

      Meskipun setelah pulang dan mau mandi aku heran "kenapa aku mandi masih pakai kaos kaki?" yang ternyata adalah kakiku sendiri yang belang abisss gara gosong seharian berjemur, tapi over all acaranya sangat menyenangkan. Aku benar-benar mendapat pengalaman baru disini, dan juga seolah mendapat keluarga baru. Aku pengen deh daftar jadi anggotanya Repsigama :p

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HaRi yaNg mEnyeNangKan

JaWabaN TeKa-tEki

#FUNFACT LM Psikologi 5