Peluang Penelitian Dalam Indigenous Psychology

Membicarakan tentang indigenous psychology sangat menarik. Yang membuatnya menarik adalah karena indigenous psychology ini tergolong cabang (yang relatif) baru di bidang psikologi. Sebagaimana hal baru pada umumnya, pasti akan menimbulkan rasa ingin tahu dan menimbulkan keinginan menggali lebih banyak informasi tentang indegenous psychology ini.

Secara sederhana, indigenous psychology dapat dipahami sebagai suatu ilmu psikologi yang didasarkan pada budaya masyarakat setempat. Sementara kita memahami bahwa selama ini ilmu psikologi lebih banyak didasarkan pada teori-teori yang berasal dari Barat sehingga dapat diasumsikan bahwa teori-teori psikologi yang ada selama ini tidak dapat seluruhnya diaplikasikan dalam indigenous psychology.

Menyadari bahwa indigenous psychology tergolong sebagai cabang (yang relatif) baru di bidang psikologi dan bahwa teori-teori psikologi yang ada selama ini berasal dari Barat, maka hal tersebut membuka pemikiran bahwa penelitian dalam indigenous psychology sangat perlu dan terbuka lebar peluangnya.

Salah satu alasan mengapa penelitian dalam indigenous psychology sangat perlu didasarkan pada pendapat dari Prof. Sarlito Sarwono, seorang guru besar Psikologi UI. Beliau menyatakan bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi oleh psikologi di Indonesia saat ini adalah teori-teori psikologi yang selama ini berhasil diterapkan di Barat ternyata tidak selalu dapat diterapkan di Indonesia.

Selain teori psikologi, instrumen psikometri pun masih banyak yang diadaptasi atau diimpor dari Barat. Padahal, istrumen-instrumen psikometri tersebut relatif sudah usang karena dibuat tahun 1940-an hingga awal 1990-an. Dan sebagaimana kita ketahui bersama bahwa ternyata instrumen-instrumen psikometri tersebut kurang sesuai dipakai di Indonesia karena belum disesuaikan dengan konteks budaya masyarakat kita.

Berbagai kendala yang menjadi penyebab dari ketidakberhasilan dan ketidakcocokan teori psikologi dan instrument psikometri tersebut di Indonesia adalah perbedaan budaya dan juga kondisi masyarakat kita dengan masyarakat di negara Barat.

Pemahaman selama ini masih mengasumsikan bahwa ilmu psikologi (yang berasal dari Barat) bersifat universal, sehingga perilaku manusia dianggap sebagai sesuatu yang universal. Padahal Uichol Kim, seorang psikolog dari Korea, menyatakan bahwa teori psikologi Barat hanya memadai untuk digunakan dalam memahami fenomena kejiwaan masyarakat Barat saja. Hal tersebut dapat dipahami karena setiap perilaku manusia itu akan selalu dan pasti dipengaruhi oleh sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat setempat.

Sementara kita ketahui bersama bahwa Negara Indonesia terdiri dari beragam pulau, dengan beragam budaya, adat istiadat, tradisi, agama, latar belakang sejarah, dan kondisi geografis. Dapat dikatakan bahwa Indonesia memiliki kompleksitas yang sangat tinggi akan perbedaan. Dengan demikian akan sangat tinggi pula kemungkinan perbedaan perilaku dalam masyarakat kita yang disebabkan karena adanya perbedaan budaya, adat istiadat, tradisi, agama, dan lain sebainya.

Hal-hal tersebut yang mendorong para ilmuwan psikologi di Indonesia untuk memperdalam temuan dan teori indigenous psychology dalam negeri. Peluang penelitian tersebut ditindaklanjuti oleh para ilmuwan psikologi di Indonesia dengan membuat berbagai pusat studi tentang indigenous psychology, seperti Center for Indigenous and Cultural Psychology di Psikologi UGM, Center for Indigenous and Health Psychology di Psikologi Universitas Udayana, Center for Indigenous and Islamic Psychology di Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Center for Community and Indigenous Psychology di Psikologi Universitas Sebelas Maret.

Jumlah pusat studi tentang indigenous psychology yang saat ini ada dapat dikatakan belum sebanding dengan beragamnya budaya, adat istiadat, tradisi dan sebagainya yang mempengaruhi perbedaan perilaku dalam masyarakat kita, menyebabkan penelitian dalam indigenous psychology di Indonesia dirasakan sangat penting dan peuangnya masih terbuka sangat lebar. Penelitian dalam indigenous psychology ini perlu terus dilaksanakan untuk pengembangan indigenous psychology di Indonesia.

*****

SITASI:
https://fpscs.uii.ac.id/2011/04/18/indigenious/
https://www.psychologymania.com/2013/07/pengertian-indigenous-psychology.html
https://ugm.ac.id/id/berita/11080-sebagian.besar.alat.tes.psikologi.masih.impor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HaRi yaNg mEnyeNangKan

JaWabaN TeKa-tEki

#FUNFACT LM Psikologi 5