Psychotrip Surabaya-Bali

     Aku mau pamer nih abis liburan wkwk. Liburan ini dalam rangka mengikuti Psychotrip Psikologi UGM, jadi liburan dan kunjungan gitu lah. Tapi karena satu postingan ini merangkum cerita 5 hari 6 malam jadi yang aku tulis disini yang penting-penting aja yaa.. 
     Hari pertama tanggal 2 Juli 2019 agenda kunjungan kami full di Surabaya. Kunjungan yang pertama di Dinas Psikologi Angkatan Laut di Surabaya. Setelah disambut dan mendapat penjelasan mengenai tugas psikolog di TNI, kami diajak berkeliling kantor. Pertama-tama kami ditunjukkan tempat seleksi berupa lapangan berisi halang rintang. Di tempat itu ada seseorang yang ditunjuk untuk mempraktekkan bagaimana seleksi tersebut. Aku paling ngeri saat melihat masnya itu berdiri di atas tiang tinggi sambil menjawab pertanyaan, konon katanya itu untuk melihat apakah seseorang tersebut takut ketinggian atau tidak, karena kalau dia takut maka tiangnya itu akan bergetar. Serem kan ya?!
     Kedua kami ditunjukkan ruang seleksi untuk tes berupa ruangan dengan banyak bilik berisi meja dan kursi. Tapi jelas saja hanya numpang duduk dan menikmati AC karena tidak mungkin kami mengerjakan soalnya. Setelah itu ditunjukkan tempat konsultasi psikologi yang mereka buka juga untuk umum di hari-hari tertentu. Kami juga diajak melihat ruangan-ruangan yang ada sambil mendapat penjelasan mengenai tugas masing-masing bidang di dinas psikologi ini, tentunya kami dibagi menjadi beberapa kelompok kecil supaya tidak berdesak-desakan. Kunjungan siang hari itu diakhiri dengan foto bersama di halaman kantor.


     Kunjungan kedua masih di hari yang sama adalah ke pabrik Pocari dan Soyjoy. Aku takjub sekali disana, karena pabrik itu seolah adalah kota tersendiri yang sangat maju dan modern, bahkan ada zebra cross juga loh disana. Karena sempat ada halangan di jalan jadi kami terlambat sekitar satu jam di Pocari ini, dan karena terlambat itulah kami tidak bisa menyaksikan langsung proses produksi Soyjoy karena baru saja berakhir dan sedang dalam tahap pendinginan mesin. Meski begitu kami semua malah terpana melihat tembok yang seolah-olah touchscreen karena kami bisa bermain game di layar itu. 
     Di pabrik Pocari proses produksi masih berjalan, jadi kami bisa melihat proses produksinya. Lumayan lah buat mengobati kekecewaan karena tidak bisa melihat proses produksi Soyjoy. Setelah berkeliling kami dikumpulkan di aula dan mendapat penjelasan mengenai Pocari dan Soyjoy. Anehnya penjelasan disini tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan psikologi, berbeda dengan di dinas psikologi TNI AL tadi. Tapi kami justru lebih senang karena sepulangnya darisini kami mendapat bingkisan dari pocari dan soyjoy. Aih senangnyaaa...!


     Hari kedua tanggal 3 Juli 2019 kami udah sampai di Bali. Bertolak dari pelabuhan kami langsung menuju Tanjung Benoa. Aku yang selalu malas mandi di pantai tentunya tidak ada keinginan sedikit pun untuk mencoba berbagai wisata air disana. Jadi aku dan beberapa temanku yang sama magernya memutuskan untuk pergi ke pulau penyu saja. Meskipun nyaris tidak berubah di kunjunganku yang ketiga ini, tapi ada sedikit cerita menarik. Yaitu bapak pengemudi kapalnya bilang untuk meninggalkan saja sandal kami di kapal, jadi saat disana kami aneh sendiri karena semua orang memakai alas kaki wkwk. Oh iya kapal disini disebut Glass Bottom Boat karena pada bagian bawah ada yang terbuat dari kaca jadi kami bisa melihat keadaan di bawah air.

     
     Agenda selanjutnya adalah ke Pantai Pandawa. Aku turun sih ke pantai, tapi karena alasan yang sama aku hanya jalan-jalan tidak jelas di pinggir pantai bersama teman yang lain. Kami lalu melihat ada mobil wisata dan sepakat untuk naik itu berapapun harganya daripada gabut. Ternyata dari bawah bibir pantai ke atas tebing tempat tulisan Pantai Pandawa berada cuma bayar 10.000 dong murah bangett!
     Kami asik berfoto di atas sampai mobil yang tadi turun naik lagi untuk menjemput kami. Benar-benar lebih menyenangkan daripada hanya bermain air dan foto dengan latar belakang pantai. Don't know why aku suka ke pantai tapi ga suka foto di pantai karena aku pikir bentuknya sama aja. Untungnya lagi aku bawa tongsis panjang jadi kami bisa leluasa foto dan bisa mencari angle terbaik. Mengetahui kami sempat naik dan berfoto ria, ada dong teman kami yang iri karena ternyata tidak tahu bahwa ada pilihan lain selain bermain air wkwk.


     Agenda terakhir di hari itu adalah ke Pura Luhur Uluwatu. Aku yang lagi in my period day tidak bisa naik dan menikmati sunset dari atas. Padahal kalau melihat foto teman-teman yang lain itu sangat bagus. Sepertinya posisi sedang dibalik nih jadi aku yang ga bisa foto-foto... Sambil menunggu teman yang lain turun, aku dan teman-teman yang lain yang sama-sama ga bisa naik memutuskan untuk melihat sunset dari pinggir saja daripada gabut. 
     Di lokasi ini kaki mulai terasa pegal setelah 2 hari 3 malam berada di bis. Dan dari lubuk hati yang terdalam aku ingin agar teman-teman yang lain bisa segera turun karena aku ingin segera bertemu kasurrr.. Selain itu aku juga agak merasa konyol disini teringat pengalaman kesini dua tahun lalu yang aku ditinggal bis.



     Hari ketiga tanggal 4 Juli 2019 agenda kami adalah kunjungan dan main. Agenda kunjungan pertama adalah ke RSJ Bangli. Pertama masuk aku heran, "kok ada ruang IGD sih, buat apa?". Barulah ketika masuk aku tau buat apa IGD itu disana. Kami masuk disambut teriakan histeris orang di dalam IGD itu. Jadi orang yang baru masuk yang kondisinya belum stabil akan dibawa ke IGD dulu. Setelah dia mendingan baru dibawa ke semacam ruang rawat tapi pintunya dari teralis besi mirip di penjara. Orang-orang disana adalah mereka yang masih linglung, jadi benar-benar harus terus diawasi. Oiya aku tau semua info ini setelah diberi penjelasan dan diajak melihat langsung tempatnya ya.
     Tempat yang kami lihat selanjutnya adalah sebuah tempat yang berisi kamar2 dan ruangan terbuka. Disitu banyak pasien yang bisa dibilang sudah stabil dan dibiarkan bebas. Jadi saat kami jalan ada saja teman kami yang dicolek dan diajak ngobrol. Setelah itu kami ke ruang yang sepertinya ruang pelatihan, aduh ingatanku payah banget dehhh! Banyak bilik pelatihan disana, ada yang menjahit, membuat sesajen, dan lain-lain. Sayangnya kami tidak sempat ke tempat rehabillitasi napza karena waktunya tidak mencukupi.


     Tempat kunjungan yang kedua adalah Lapas Kerobokan. Wah kalau ini sih terdengar seram, apalagi kami dilarang membawa hp maupun dompet disana. Kami masuk juga melalui beberapa pemeriksaan dan beberapa pintu yang dijaga ketat. Tapi begitu masuk, tempat inilah yang paling luar biasa menyambut kami. Kami disambut oleh band Antrabez yang membawakan lagu-lagu buatan mereka. Liriknya gini nih yang aku tangkap
     When the blind man want to see the sun
     When the dead man sing a long song
     Cause we are black diamond
     Singing the sound of nature
Kalau ternyata salah lirik bilang ya nanti aku benerin. Kalau penasaran dengan band Antrabez dan lagu-lagunya coba cari di youtube ada kok.
     Setelah disambut oleh band kami mendengarkan penjelasan dari bapak kepala lapas mengenai kondisi lapas itu. Bagaimana kegiatan mereka, dan lain sebagainya. Setelah itu kami diajak berkeliling. Kalau tadi kami berkeliling diantara pasien RSJ Bangli sekarang diantara para tahanan Lapas Kerobokan. Kalau dibayangin serem sih, tapi mereka hanya diam saja saat kami lewat. Sejujurnya aku kagum sama mereka, karena meskipun di dalam sana mereka bisa produktif. Selain band tadi masih banyak kegiatan mereka, yang bisa mereka lakukan sesuai hobi dan jadi sesuatu yang "menjual". Bahkan temanku ada yang iri dengan para tahanan itu dan ingin tinggal disana saja daripada kuliah wkwk. 


     Hari itu diakhiri dengan menikmati sunset di Kuta. Aku ikut bersama teman-teman lain foto pose melompat meskipun aku sudah tidak enak badan terkena angin malam. Sayangnya foto itu diambil dari kamera pemandu, dan foto itu tidak dibagikan pada kami bahkan sampai sekarang. 
     Waktu untuk menikmati Kuta ini tidak lama, karena kami harus bergegas kembali ke Krisna untuk belanja dan makan malam. Tapi bagus sih untukku, tidak lama aja aku sudah masuk angin, apalagi kalau harus lebih lama lagi di pantai :(


     Hari terakhirr di Bali kami jalan-jalan ke Kebun Raya Bedugul. Aku yang saat itu masih masuk angin terpaksa pakai baju 3 rangkap + syal karena aku benar-benar merasa kedinginan meskipun itu sudah siang. Meski begitu aku tidak mau melewatkan kesempatan itu dan berusaha menikmati sisa liburan di Bali ini.


     Ga kerasa Psychotrip 4 hari 6 malam ini akan berakhir begitu saja. Aku sangat senang meskipun sempat masuk angin dan sempat terdampar beberapa jam di pelabuhan karena ada masalah di salah satu dermaganya. Makasih banyak buat panitia yang nyusun acara ini, i really really like it!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HaRi yaNg mEnyeNangKan

JaWabaN TeKa-tEki

#FUNFACT LM Psikologi 5